Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2019

Senja Yang Tertawan

By kompasiana.com Telah ku bawa lari bayang  Bukannya hilang malah terkembang  Seperti aku sekarang Aku tertawan dalam kau  Melepasmu perih di rasa  Biarlah aku melayang  Dalam bayang terkenang  Hingga senja tak tertawan lagi  Ruang kosong  25 Juni 2019

Gejolak Jiwa

Berat tanganku coba kuturuti Padalah hati ini terus berteriak Langkah kaki yang gontai Syahdunya lagu perjuangan Andai kata perintahnya ku ikuti Tiada lah terjadi seperti ini Coba ku ingat kasar kelam Merantau ke tanah seberang Bayang mengambang cepat hilang Menggapai gapai takkan terkena Pada lereng batu hitam di kali Terhempas ilusi Seruan yang di hiraukan Meresapi Betapa hati kecil ku Terpanggil 24/10/2016 Jalanan Sunyi Hamdan Ns

Izinkan Aku Bercinta

Kasihanlah dia yang sujud pada Mu Sekedarnya saja berlalu Alunan lafadz Mu Tidak sampai menggoncang Arasy Langkahku gamang Tidak tentu arahnya Hatiku gelisah Mencari dalam kebimbangan Terpujilah Dia yang telah mencipta Berpasang-pasangan Masyuk dalam bercinta melupakan Mu Pandangku nanar Mungkin pulang jalan terbaik Aku di landa rindu Betapa sakit di rasa Insan mana yang tak cemburu Bercanda dan bercinta setiap saat Sabda Mu di bacai Menangis di paduan Mu Meraung-raung Salahku apa Tuhan Kau sayat aku dengan luka Mungkin aku yang buat luka Sesak terasa dalam jiwa Sembuhkanlah walau sesaat Biar ku hirup segarnya udara Biar ku kecap manisnya madu Biar ku rasa nikmatnya hidup Tuhan Kepada Mu hamba mengabdi Hidup dan mati ku Kepada Mu hamba kembali Jiwa dan raga ku hanya milik Mu Kamis, 23 Februari 2017 Maghrib kelabu Ruang kosong-Bantulan Janti Hamdan Ns

Impian dan Keyakinan Diri

Setiap impian akan selalu mengikuti seberapa kuat diri terhadap keyakinannya.

Tanah Air Subur Katanya

Pemandangan Indah http://cobra.weebly.com/limiting-factorscarrying-capacity.html Gusti nu agung Engkau ciptakan kami suatu negeri Tanahnya subur harum baunya Tumbuhannya hijau ragam manfaat Gemah rifah loh jinawi Tiada kelaparan menghantui harusnya Gusti nu agung Engkau ciptakan kami suatu negeri Ramah penduduknya saling mengerti Suku bangsa, bahasa, budaya dan agamanya yang berbeda Tapi tetap satu jua Pertengkaran mestinya tak terjadi Duh Gusti Negeri yang Engkau ciptakan kini Tanahnya bukan milik kami lagi Tiada bisa kami manfaatkan Kerakusan merasuki para petinggi Merana menggigit jari Hasilnya di bawa lari Duh Gusti Negeri yang Engkau ciptakan kini Penduduknya tidak ramah lagi Menghujat satu dengan yang lainnya Tiada mau mengalah Kebenaran di pihaknya saja Ya Gusti nu agung Haruskah Engkau ciptakan negeri lagi Saat agama sebatas kerongkongan Tanpa di sertai perilaku Tiada tempat untuk mengarah Saat agama di jalani perintah Nya Mencela yang la