Skip to main content

Tanah Air Subur Katanya

Pemandangan Indah
http://cobra.weebly.com/limiting-factorscarrying-capacity.html
Gusti nu agung
Engkau ciptakan kami suatu negeri
Tanahnya subur harum baunya
Tumbuhannya hijau ragam manfaat
Gemah rifah loh jinawi
Tiada kelaparan menghantui harusnya

Gusti nu agung
Engkau ciptakan kami suatu negeri
Ramah penduduknya saling mengerti
Suku bangsa, bahasa, budaya dan agamanya yang berbeda
Tapi tetap satu jua
Pertengkaran mestinya tak terjadi

Duh Gusti
Negeri yang Engkau ciptakan kini
Tanahnya bukan milik kami lagi
Tiada bisa kami manfaatkan
Kerakusan merasuki para petinggi
Merana menggigit jari
Hasilnya di bawa lari

Duh Gusti
Negeri yang Engkau ciptakan kini
Penduduknya tidak ramah lagi
Menghujat satu dengan yang lainnya
Tiada mau mengalah
Kebenaran di pihaknya saja

Ya Gusti nu agung
Haruskah Engkau ciptakan negeri lagi
Saat agama sebatas kerongkongan
Tanpa di sertai perilaku
Tiada tempat untuk mengarah
Saat agama di jalani perintah Nya
Mencela yang lain tiadalah mau

Negeri ini darurat kepercayaan
Salah di benarkan
Benar di salahkan
Korupsi merajalela
Tanda kepercayaan kami di nodai
Narkoba di mana-mana
Tanda penerus bangsa yang keropos

Negeri yang Engkau ciptakan kini
Takkan berubah bila penduduknya bila senang seperti ini
Bukankah perubahan akan terjadi bila diri sudah terpatri

Do'a ku untuk Negeri
Janganlah pecah belah kami
Satukan dalam ikatan
Berjalan beriringan
Perbedaan bukan untuk di basmi
Perbedaan selalu indah mewarnai
Membawa diri kearah lebih baik
Kabulkan ya Gusti nu agung

13 Februari 2017
Ruang Kosong-Bantulan Janti
Hamdan Ns

Comments

Popular posts from this blog

Renassaince dan Humanisme : Awal Perkembangan Filsafat Modern

Oleh ; Hamdan Ns a) Pengertian Renaissance Secara etimologi, renaissance berarti “kelahiran kembali” atau “kebangkitan kembali”. Kata renaissance sebenarnya berasal dari kata dalam bahasa perancis, yaitu kata “re” (lagi, kembali) dan kata “naissance” (kelahiran), sedangkan dalam bahasa latin, istilah renaissance berasal dari kata “nascentia”, “nascor”, atau “natus” yang setara artinya dengan kelahiran, lahir, atau dilahirkan. Zaman kelahiran kembali inilah yang kemudian disebut juga dengan zaman pencerahan (Auflarung).  journal.burningman.com Begitu juga pencerahan kembali mengandung arti akan “munculnya kesadaran baru manusia” terhadap dirinya (yang selama ini di batasi oleh gereja).  Pada zaman pencerahan ini manusia menyadari bahwa dialah yang menjadi pusat dunianya (vaber mundi) bukan lagi sebagai obyek dunianya (fitiator mundi). Sedangkan istilah renaissance juga menunjukkan kepada suatu gerakan yang meliputi suatu zaman dimana orang merasa dilahirkan kembali dala