Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2019

Pemikiran Sekularisasi Agama Menurut Nurcholish Madjid

Oleh : Hamdan Ns Pengertian “sekularisasi” Mengetahui proporsi suatu peristilahan, dengan menggunakan pendekatan dari segi bahasa, akan menolong menerangkan artinya lebih lanjut. Sebab, seperti dikatakan Samuelson, khususnya dalam ilmu-ilmu sosial, kita harus waspada terhadap “tirani kata”. Kata bisa menjerumuskan, apabila kita memberikan tanggapan yang wajar. Pict By ; geotimes.com Maka memaknai berbagai istilah baru sudah seharusnya dicarikan sumber dalam menggali, dan memahami tulisan serta pemikiran-pemikiran yang belum diketahui sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman dalam memahami teks. Seperti kita ketahui, kata-kata “sekuler” dan “sekularisasi” berasal dari bahasa Barat (Inggris, Belanda dan lain-lain). Sedangkan asal kata-kata itu, sebenarnya, dari bahasa latin, yaitu  saeculum  yang artinya “Zaman sekarang ini”. Dan kata-kata  saeculum  tu sebenarnya adalah salah satu dari dua kata latin yang berarti “dunia”. Kata lainnya adalah  mundus.  Tetapi, jika kata 

Mengejar Cinta

By ; DetikLife Larilah, lari cinta Berlari dalam pedih Sembunyikanlah dirimu Dalam gelap malam Takkan ku tutupi walau sejengkal Terlelaplah cinta Aku dirundung nestapa karenamu Kutinggalkan jati diri Bergelimang gelisah Puaskah kau lihat aku Muram durjana Kosong tanpa kehidupan Dipandang hanya sekelebat mata melirik Betapa bodohnya aku Meninggalkan Dia Sang Maha Cinta Rengkuh kembali aku dalam peluk Mu Ya Rabb Kamis, 19 Januari 2017 Ruang Kosong/Bantulan Janti Hamdan Ns

Ngaji Bareng, di Masjid Jendral Sudirman Yogyakarta

Sering kali poster pengajian yang tersebar terkadang hanya menutup mata. Padahal saya sudah melewatkan informasi terbaru, khazanah keilmuan terkini, dan berbagai hal yang telah menjadikanku terkurung dalam tempurung. Pengajian di sini tidak terbatas pada pengajian berupa tausiah para mubaligh, atau hanya berisi shalawatan , pujian kepada baginda mulia Nabi Muhammad. Pengajian yang saya maksud merupakan kajian-kajian keagamaan kritis, seri diskusi filsafat, dan macam rupanya. Tepatnya pengajian yang sering dilaksanakan di masjid Jendral Sudirman. Kalau kata bocah zaman now mainnya kurang jauh sehingga dangkal pergaulannya, saya plesetkan menjadi kurang dalam ngajinya jadi sengsoro. Keberhasilan teman saya mengangkat beban untuk jalan ke pengajian patut di acungi jempol. Bukan karna tidak senang mengaji saya, lah wong sebagai lulusan salah satu pesantren di pedalaman Sumatera tentu tidak asing lagi dengan sesuatu yang berbau ngaji. Terkadang pecutan pada senior  Pict ; Ngaji Filsafat